Senin, 27 Januari 2014

ini kamera produk gagal gan,kata fotografer mah begitu :D



Banyak kamera yang diumumkan tahun 2013, beberapa cukup sukses menarik minat fotografer seperti kamera DSLR dan mirrorless terbaik2013, sebagian besar biasa saja, dan sebagian besar lenyap dan dilupakan. Berikut ini beberapa kamera yang menurut saya kurang berhasil tahun ini. Kegagalan bisa disebabkan berbagai faktor, misalnya kualitas gambar, kinerja/kecepatannya lambat (menurut standar tahun ini), desain yang kurang praktis, harga yang tidak sesuai dengan kualitas yang didapatkan.
samsung-galaxy-nx
Samsung Galaxy NX
Kamera Galaxy NX merupakan inovasi kamera yang menarik karena merupakan kamera pertama yang menggabungkan OS (sistem operasi) Android, sensor gambar besar (APS-C) dan kemampuan ganti-ganti lensa ala kamera DSLR. Produk ini gagal menarik perhatian fotografer karena sistem Android lebih cocok untuk ponsel dan tablet daripada kamera. Untuk mengganti setting agak repot karena tombol-tombol diganti dengan menu di dalam layar LCD besar. Kinerja buka tutup kamera lambat, dan kalau dibiarkan hidup, baterai berkurang dengan cepat. Meskipun sistem operasi Android memungkinkan fotografer mengunakan aplikasi untuk mengolah foto atau mengunggah ke web, tapi untuk motret, kurang praktis. Memperparah keadaan, Samsung menentukan harga yang cukup tinggi yaitu $1600 (19 jutaan dengan kurs Rp. 12000).
nikon-coolpix-a
Nikon Coolpix A
Nama Coolpix biasanya terkenal dengan kamera saku yang praktis digunakan dan harga yang terjangkau. Tapi Coolpix A ini berbeda dengan kamera saku lainnya, kamera ini memiliki sensor setara dengan kamera DSLR Nikon D7100, tapi dengan lensa fix 28mm f/2.8. Lensa ini tidak bisa ditukar-tukar. Kualitas gambar dari kamera ini memang bagus dan tajam, ukurannya juga kecil dan bisa dikantongi. Tapi bagi yang menyukai lensa zoom pasti tidak akan menyukai kamera ini. Harganya juga tergolong tinggi yaitu $1100, kalah bersaing dengan Ricoh GR ($650), kamera dengan sensor dan lensa yang mirip tapi lebih bagus di kinerja dan antarmuka.
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Leica X Vario
Adalah kamera mirrorless yang bersensor APS-C, berukuran relatif ramping dan memiliki lensa zoom 18-46 (ekuivalen dengan 28-70mm di sensor full frame) f/3.5-5.6. Masalah utama kamera ini adalah lensanya sangat standar, bukaan maksimumnya relatif kecil dan rasio zoomnya sangat terbatas. Sangat sayang sekali karena lensanya tidak bisa diganti dengan lensa yang lain. Masalah lain yaitu harganya yang sangat tinggi yaitu $2600
sony-a3000
Sony A3000
Kamera ini desainnya agak aneh karena mirip seperti kamera DSLR/prosumer, tapi sebenarnya dalamnya sistem mirrorless seperti Sony NEX. Sony secara sengaja membesarkan ukuran kamera ini supaya terkesan mirip DSLR. Harganya bukan masalah karena dijual dengan harga yang terjangkau yaitu sekitar 4 jutaan, tapi resolusi LCD yang hanya 230.000 titik (dibandingkan dengan kamera jaman sekarang yang-rata-rata 900rb atau 1 juta titik) dan jendela bidik yang kualitasnya rendah membuat kamera ini menjadi kurang diminati.
sony-qx100
Sony QX100
Konsep QX ini unik, karena bentuknya seperti lensa tanpa kamera, tapi dalamnya ada sensor gambar. Tapi lucunya, kamera ini tidak memiliki layar LCD. Untuk bisa melihat fotonya, kita perlu menggantungkan/menjepit kameranya ke ponsel kemudian hasil fotonya akan dikirim melalui WiFi. Yang saya bingungkan (dan mungkin banyak orang bingung), mengapa QX100 tidak menyediakan layar LCD sekaligus dalam satu paket? Menurut review, kinerja mengirimkan foto via Wifi lambat dan sering tidak nyambung.
Kamera-kamera diatas sebagian besar adalah hasil dari inovasi yang dilakukan produsen kamera, ada kamera yang berhasil, tapi tidak jarang yang gagal, mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran untuk pengembangan kamera selanjutnya.

Tidak ada komentar: